TENTANG AKU SEBELUM KAMU DATANG.
Tepat Hari Kamis Tanggal 28 Oktober 2021
Entah mengapa hari ini Aku memilih untuk beristirahat dari aktivitas dan rutinitasku.
seharian ini aku memilih untuk menghabiskan waktu dirumah saja dengan bersantai, bermalas-malasan, dan melakukan apa yang ingin aku lakukan.
Atau anggap saja satu hari ini untuk menenangkan jiwa sementara dari kehidupan fana, menjauh sebentar dari padat dan ramai nya kota dan merehatkan sejenak raga dari pekerjaan dan masalah-masalah yang berhubungan dengan dunia.
entahlah yang jelas hari yang mendung ini cukup pas dengan suasana hati yang sedang suram dan wajah seseorang yang sedang murung.
Dengan dahi mengerut sembari menyeruput kopi pahit yang sudah kubuat sejak tadi, dan tiba-tiba saja langit yang mendung nan gelap seketika pecah menjadi rintik-rintik air yang akan membasahi apa saja yang ada dibawahnya.
“Hujan, hujan bagiku adalah anugerah”
Terkadang aku menyukai hujan, terkadang juga tidak menyukai kehadiranya tergantung situasi dan kondisi.
sepertinya aku harus menutupi jendela, sebab rintik-rintik air sudah berubah menjadi air hujan yang deras dan sesekali di iringi suara gemuruh dilangit.
Tak heran jika hujan kerapkali membuat orang-orang yang memandangnya menjadi termenung, seakan-akan menghipnotis seseorang yang memandang untuk merenung, mengulas kenangan silam, atau termenung kehidupan yang terjadi sekarang dengan tatapan dan pikiran yang kosong.
Dan hujan kali ini membuatku termenung “Teringat Masa Lalu Tentang Aku Dulu “ sambil menatap hujan yang kian lama semakin deras tapi kali ini diiringi dengan angin yang cukup kencang, sekaligus ditemani dengan sebatang rokok yang ada ditangan.
karena tujuan masing-masing itulah yang membuat kami menyebar, ada yang tetap tinggal, ada yang meninggalkan, ada yang berbeda, ada juga yang tetap sama, dan ada yang jauh, ada pula yang memilih tetap dekat.
“Apapun dan dimanapun kita berada, semoga apa yang diharapkan segera menjadi kenyataan kita”
Aku tidak rindu, tapi aku berharap kita bisa berkumpul lagi walau hanya sebentar.
sejenak memejamkan mata perlahan tetap tenang mencoba membuka gerbang kenanganmu dalam pikiran, semua masih tersimpan dengan sangat rapi, aku tahu ini sangat menyakitkan mengingat semua yang pernah kita lalui.
ketika pintu gerbang kenangan itu telah dibuka tanpa ragu pikiranku melayang kemana-mana, membayangkan dirimu dulu yang selalu ada untuk ku, kamu yang dulu yang tak ingin jauh dariku.
jika hilang sebentar saja, kau panik bukan kepalang dan memarahiku saat aku kembali. dan yang paling aku kagum darimu adalah kamu yang dulu sangat sabar dengan sifat asliku dan sifat palsu yang kubuat untuk memancing amarah dan cemburumu.
“Rasa sayang setiap insan itu sama, cuman kadang caranya yang berbeda-beda.”
“Rasa peduli orang lain yang sangat besar adalah kamu ke aku.”
“Dan rasa nyaman terbaik orang lain adalah aku ke kamu.”
sedangkan pagi yang indah bagiku dulu adalah ketika melihat notifikasi yang penuh panggilan tak terjawab darimu. Sejenak aku jeda, jeda dari bayangan kenangan itu dan menghadap ke jendela rumah untuk “Tersenyum” sebentar meski dengan tatapan hampa.
Lekas hendak lanjut terbang lagi dalam bayangan kenangan kita, tiba-tiba jantung berdetak lebih cepat dari sebelumnya, hela nafas rasanya lebih pendek dan mulai tidak teratur.
bekas luka dihati yang sudah mengering tiba-tiba mengeluarkan rasa sakit, tapi anehnya rasa sakit ini beda dari rasa sakit yang pernah kau buat.
aku rindu keberadaanmu sekarang, kita pisah sudah cukup lama.
aku rindu suaramu, aku rindu wajahmu, entah apakah ini hanya karena aku yang membuka lagi gerbang kenangan kita atau memang merindukan seseorang yang tega meninggalkan ku dalam kondisi terburuk? merindukan seseorang yang begitu cepat menggantikan posisiku dengan orang baru?
0 Response to " "
Post a Comment