-->

Banyak Bicara Banyak Gaya

Menjaga Lisan Adalah Kunci Semua Perbuatan


Nabi mengakhiri pelajaran yang diberikan kepada mu'adz dengan menyebut bahwa kunci dan kendali dari amalan-amalan yang telah disebutkan agar bisa mencapai kesempurnaan adalah mengendalikan lisan.

Dalam sebuah hadits juga disebutkan bahwa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah
"ya Rasalullah, tunjukanlah aku kepada amalan yang bisa membawa aku ke surga"
Rasulullah menjawab "jagalah ini." sambil menunjukan lidahnya.

Laki-laki itu mengulangi permintaannya. maka Rasulullah berkata, "hus, tidaklah manusia dijerumuskan kedalam neraka kecuali karena lisan mereka."
(h.r Al-Bazzar)

Ibnu Rajab Al-Hambali berkata, "yang dimasudkan dengan "Hashoidi alsinah" (hasil dari lisanya) adalah balasan dari ucapan yang haram.


Seolah-olah manusia telah menanam dengan ucapan dan amalanya, yang baik dan yang buruk. kemudian pada hari kiamat, ia akan menuai apa yang telah ia tanam.
barang siapa yang menanam kebaikan, melalui ucapan dan amalan, maka ia akan menuai keberuntungan. namun, barang siapa yang menanam kejahatan, ia akan menuai penyesalan.

Dalam hadits yang diriwayatkan Mu'adz di atas juga mengisyaratkan bahwa banyak orang masuk neraka karena ucapannya.

karena syirik juga termasuk dosa dari ucapan, sementara syirik adalah dosa yang paling besar disisi Allah. begitu juga ucapan terhadap Allah yang tidak didasari suatu ilmu, kesaksian palsu, sihir, menuduh tanpa bukti dan berbagai dosa besar lainya, seperti: dusta, ghibah, namima'ah dan lain sebagainya.

Dan dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda, "yang paling banyak yang membuat manusia masuk neraka adalah dua lubang: mulut dan kemaluan."
(h.r Imam Ahmad Tirmidzi)

Ayah Zaid bin Aslan menceritakan bahwa ketika umar ra. mengunjungi abu bakar ra, ia mendapati saudaranya itu menarik lidahnya. maka umar ra. berkata, "heh, semoga Allah mengampunimu." abu bakar ra. menjawab, "inilah yang menjerumuskanku kedalam perbuatan maksiat."

Ibnu Buraidah berkata, "aku melihat Ibnu Abbas ra. memegang lidahnya dan berkata, "ingat ! katakanlah yang baik niscaya kamu beruntung. atau jangan mengatakan yang tidak baik niscaya kamu selamat. kalau kamu tidak mendengar peringatanku ini niscaya kamu akan menyesal.

" ketika ditanya, mengapa ia melakukan hal itu, ia (Ibnu Abbas) menjawab, "saya mendengar (nasehat dari Rasulullah saw.) bahwa pada hari kiamat, tidak ada yang membuat manusia begitu gundah dan marah selain lisanya. kecuali orang yang tidak mengucapkan kecuali kebaikan.

Ibnu Mas'ud ra. bersumpah, "Demi Allah yang tiada tuhan melainkan Dia. diatas bumi ini, tidak ada yang lebih perlu dipenjara selain lidah."

Kandungan Dalam Menjaga Lisan


1. Hubungan Antar Anggota Masyarakat (Sosial)

Manusia hidup di dunia ini berbaur dengan manusia lain. satu sama lain tentunya terjalin barbagai hubungan, dan saling membutuhkan.
Islam berusaha agar hubungan tersebut terjalin dengan baik dan benar. ini akan terealisasi ketika antara satu dengan lainya saling menghormati, komitmen terhadap adab pergaulan dan termasuk juga dalam adab tersebut adalah perkataan yang baik.

2. Membatasi Diri Diantara Yang Baik 

Adalah tanda kesempurnaan iman seseorang dalam hal ini Nabi menerangkan kepada kita untuk komitmen terhadap etika-etika yang baik dan perbuatan yang baik, sebab seorang muslim tidak akan berbicara seputar hal-hal yang bisa membuat rasa sakit, atau mengarah kepada kerusakan. karena orang muslim yang beriman sangatlah takut kepada sesuatu yang mengundang kemarahan dan kebencian Allah swt.

3. Jangan banyak bicara yang tidak bermanfaat, penyebab kehancuran

sama hal nya dengan yang artikelMOO terangkan diatas sebelumnya, berkata yang baik adalah di antara tanda kesempurnaan iman seseorang, selain itu juga di antara kesempurnaan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak berguna.
"Tiada suatu ucapan yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir"
(Al-quran surah Qaf: ayat 18)

Adab Berbicara

a. Seseorang muslim hendaknya senantiasa berusaha berbicara hal-hal yang mendatangkan manfaat, dan tidak mengucapkan hal-hal yang tidak di perbolehkan. dalam mensifati sifat orang mukmin Allah berfirman, "Dan orang yang menjauhkan diri dari hal yang tidak berguna." (Al-quran Mukminun: ayat 3)
diantara yang tidak berguna tentulah anda pasti paham yaitu seperti ghibah, namimah, mencela orang lain dan lain sebagainya.

b. Tidak banyak bicara apalagi banyak gaya
meskipun di perbolehkan, bisa jadi dengan banyaknya berbicara atau gaya menjerumuskan kepada hal yang haram atau makruh.

Umar ra. berkata, "Barang siapa yang banyak bicara, tentu banyak salahnya. barang siapa yang banyak salahnya tentu banyak dosanya maka nerakalah tempat yang pantas untuknya."
maka dari itu jangan banyak bicara dan jangan banyak gaya kalau tidak mendatangkan manfaat.

c. Wajib berbicara ketika diperlukan
terutama untuk menjelaskan kebenaran dan amar ma'ruf nahi munkar. Inilah sikap yang mulia dan tentunya lebih baik dan keren dari pada banyak bicara dan banyak gaya.

artikelMOO
"Lidah adalah kendali tubuh. jika ia melampau batas maka tubuh pun akan melampau batas. jika ia terkendali maka tubuhpun akan terkendalikan"

1 Response to "Banyak Bicara Banyak Gaya"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel